Contents
Pengenalan Setup Environment
Sejauh ini kita telah mempelajari beberapa hal mendasar dalam JavaScript sekaligus menjalankan contoh-contoh kodenya. Selanjutnya bagaimana jika Anda ingin mengembangkan aplikasi lebih lanjut?
Ada beberapa tools yang perlu Anda siapkan untuk memulai mengembangkan aplikasi dengan komputer atau laptop Anda sendiri.
Text Editor
Dalam mengembangkan aplikasi, kita akan banyak menuliskan kode. Maka dari itu, tools yang wajib kita miliki adalah sebuah text editor. Beberapa sistem operasi sebenarnya sudah menyediakan text editor bawaan. Contohnya Windows memiliki Notepad, Linux memiliki Text Editors, dan Mac OS memiliki TextEdit. Ketiga aplikasi tersebut bisa kita gunakan untuk belajar membuat aplikasi dengan JavaScript, meskipun masih banyak alternatif text editor lainnya selama masih dapat menyimpan sebuah plain text dengan format .js.
Perlu diperhatikan bahwa kode yang kita tulis merupakan sebuah plain text. Pastikan Anda menggunakan text editor yang tepat. Jangan pernah gunakan Microsoft Word untuk menuliskan sebuah kode. Ini penting karena aplikasi tersebut menampilkan teks yang telah diformat atau biasa disebut dengan rich text.
Selain text editor bawaan dari sistem operasi, ada beberapa teks editor lain yang memang dirancang khusus untuk menulis kode pemrograman. Teks editor ini umumnya dilengkapi dengan banyak fitur berguna yang mendukung kita dalam mengembangkan aplikasi.
Tutorial dan contoh di kelas ini selanjutnya akan menggunakan teks editor Visual Studio Code. Visual Studio Code merupakan text editor yang dikembangkan oleh Microsoft. Dalam Visual Studio Code terdapat fitur debugging, Git control, syntax highlighting, code completion, snippets, dan code refactoring. Visual Studio Code tersedia untuk sistem operasi Windows, Mac, maupun Linux. Selain itu, text editor ini bisa kita gunakan secara gratis. Untuk mengunduhnya, silakan kunjungi website berikut: https://code.visualstudio.com/
Terminal
Pada materi selanjutnya kita akan sering menuliskan command line untuk menjalankan program menggunakan Node.js. Tentunya command line dituliskan dalam sebuah terminal.
Sebenarnya Anda tidak perlu menyiapkan atau mengunduh aplikasi apa pun untuk ini, karena sistem operasi baik Windows, MacOS, dan Linux sudah menyediakan Terminal usungannya masing-masing. Untuk menuliskan command line pada Linux dan MacOS, gunakan aplikasi yang bernama “Terminal.” Pada Windows kita bisa menuliskannya melalui “CMD” atau “PowerShell”.
JavaScript Runtime
Sesuai yang telah dijelaskan pada modul-modul awal, JavaScript mulanya hanya digunakan pada lingkungan web browser. Saat ini pun browser masih merupakan lingkungan eksekusi yang paling umum untuk kode JavaScript [4]. Lingkungan web browser memungkinkan kode JavaScript untuk menerima inputan dari mouse dan keyboard pengguna. Selain itu, JavaScript juga dapat menampilkan output kepada pengguna melalui HTML dan CSS.
Salah satu cara termudah untuk menjalankan kode JavaScript di lingkungan browser adalah menggunakan browser itu sendiri. Kita dapat menggunakan developer tools yang disediakan oleh browser. Developer tools bisa kita akses melalui shortcut ctrl + shift + i atau klik kanan -> Inspect Element. Setelah itu pilih tab console. Developer tools ini dilengkapi dengan interpreter yang akan menjalankan kode yang kita tulis.
Selain browser, terdapat runtime lain yang bisa menjalankan JavaScript, yaitu Node.js. Node.js memungkinkan JavaScript dapat berjalan di berbagai platform, tidak hanya browser. Itulah kenapa JavaScript yang awalnya terkenal sebagai bahasa untuk front-end web, kini mulai merambah juga ke ranah back-end dari website.
Node memberikan akses JavaScript ke seluruh sistem operasi, memungkinkan program JavaScript dapat membaca dan menulis file; mengirim dan menerima data melalui jaringan; serta membuat dan melayani permintaan HTTP.
Selanjutnya kita akan fokus untuk pengembangan program JavaScript pada lingkungan Node. Tentunya kita perlu menginstal Node.js terlebih dulu. Penasaran bagaimana caranya? Kita akan bahas pada materi selanjutnya.
Node.js
Node.js adalah runtime environment untuk JavaScript yang bersifat open-source dan cross-platform. Dengan Node.js kita dapat menjalankan kode JavaScript di mana pun, tidak hanya terbatas pada lingkungan browser.
Node.js menjalankan V8 JavaScript engine (yang juga merupakan inti dari Google Chrome) di luar browser. Ini memungkinkan Node.js memiliki performa yang tinggi.
Node.js juga menyediakan banyak library/module JavaScript yang membantu menyederhanakan pengembangan aplikasi web. Berikut ini adalah beberapa fitur penting dari Node.js yang menjadikannya pilihan utama dalam pengembangan aplikasi:
-
Asynchronous & Event-driven
Semua API dari Node.js bersifat asynchronous, artinya tidak memblokir proses lain sembari menunggu satu proses selesai. Server Node.js akan melanjutkan ke pemanggilan API berikutnya lalu memanfaatkan mekanisme event notification untuk mendapatkan respon dari panggilan API sebelumnya.
-
Very Fast
Eksekusi kode dengan Node.js sangat cepat karena berjalan pada V8 JavaScript Engine dari Google Chrome.
-
Single Threaded but Highly Scalable
Node.js menggunakan model single thread dengan event looping. Mekanisme ini membantu server untuk merespon secara asynchronous dan menjadikan server lebih scalable dibandingkan server tradisional yang menggunakan banyak thread untuk menangani permintaan.
Node.js dirancang untuk aplikasi dengan proses I/O yang intensif seperti network server atau backend API. Pemrograman dengan multithreading relatif lebih berat dan sulit untuk dilakukan. Jika kita ingin membuat web server yang bisa menangani ratusan request bersamaan, menggunakan ratusan thread akan membutuhkan memori yang besar. Oleh karena itu, karakteristik Node yang asynchronous dan single thread dirancang untuk memungkinkan implementasi server yang dapat menangani banyak request pada waktu yang sama.
Bagaimana jika langsung mencoba Node.js pada perangkat kita? Kita akan mulai dengan langkah instalasi Node.js pada materi berikutnya.
Instalasi Node
Untuk bisa menjalankan Node pada perangkat lokal, kita perlu menginstal Node.js. Node.js memiliki dua versi rilis, yaitu LTS dan current. LTS merupakan kepanjangan dari Long Term Support. Artinya, versi tersebut mendapat dukungan dalam jangka waktu yang lama, sehingga lebih disarankan menggunakan versi ini. Sementara, versi current berisi fitur-fitur baru yang dirilis untuk Node.js.
Windows
Jika Anda menggunakan sistem operasi Windows, kunjungi situs https://nodejs.org/ lalu unduh Node.js versi LTS.
Setelah berhasil mengunduh, buka berkas yang baru saja diunduh dan ikuti instruksi yang diberikan.
Jika Anda ingin mengubah lokasi instalasi, Anda bisa menentukan lokasi yang Anda inginkan.
Pada bagian selanjutnya, kita juga dapat melihat komponen apa saja yang akan diterapkan (bundling) dalam pemasangan node.js ini.
Lalu ikuti instruksi selanjutnya dan tunggu proses instalasi hingga selesai. Jika instalasi selesai dan berhasil, maka pesan seperti ini akan tampil.
Mac
Jika Anda menggunakan MacOS, kunjungi situs https://nodejs.org/ kemudian unduh Node.js versi LTS.
Setelah berhasil mengunduh, silakan buka berkas tersebut dan ikuti instruksi yang diberikan.
Jika ingin mengubah lokasi instalasi, Anda bisa menentukan lokasi yang diinginkan.
Tuliskan username dan password administrasi pada Mac Anda jika diperlukan.
Lalu tunggu proses instalasi selesai. Jika instalasi berhasil, maka akan menampilkan pesan seperti ini:
Linux
Jika Anda menggunakan Linux (Ubuntu), Anda dapat menginstal Node.js melalui terminal. Pastikan Anda terkoneksi dengan internet. Silakan buka terminal dan tuliskan perintah berikut:
curl -fsSL https://deb.nodesource.com/setup_lts.x | sudo -E bash -
NOTE: Jika Anda menggunakan linux versi lain, silakan lihat instruksi pemasangan Node.js pada tautan berikut: https://github.com/nodesource/distributions/blob/master/README.md.
Jika terjadi eror, kemungkinan Anda belum memasang curl pada komputer Anda. Silakan instal curl terlebih dulu dengan perintah berikut:
sudo apt-get install curl
Selanjutnya pasang Node.js dengan perintah berikut:
sudo apt-get install -y nodejs
Ikuti instruksi yang ada dan tunggu hingga proses selesai.
Untuk memastikan Node.js telah terpasang, jalankan dua perintah berikut pada terminal/command prompt:
node -v
npm -v
Jika konsol menampilkan nomor versi, artinya Node.js dan NPM telah berhasil terinstal pada komputer Anda.
Membuat Project JavaScript
Setelah berhasil menginstal text editor dan juga Node.js di komputer, artinya peralatan “perang” kita sudah siap.
Sebenarnya kita bisa membuat berkas atau project JavaScript secara manual dengan membuat folder dan meletakkan berkas berekstensi .js di dalamnya. Namun, untuk memudahkan pengembangan ke depannya, kita akan membuat proyek menggunakan Node Package Manager (NPM). NPM digunakan untuk mengelola package tambahan untuk mempermudah kita mengembangkan aplikasi. Akan ada modul tersendiri yang membahas lebih rinci terkait NPM. Untuk saat ini, kita baru akan menggunakan NPM untuk membuat proyek Node.js.
Pada direktori komputer Anda, buatlah folder baru sebagai folder utama dari proyek yang akan kita buat. Di sini kita beri nama folder tersebut dengan “CoffeeMachine”. Kemudian buka folder tersebut menggunakan Visual Studio Code. Anda dapat melakukannya dengan memilih menu File → Open Folder … → Lalu pilih folder project Anda.
Lalu buka terminal/command prompt pada project tersebut dengan memilih menu Terminal → New Terminal. Ketika terminal muncul jalankan perintah:
npm init
Selanjutnya Anda akan diberikan beberapa pertanyaan untuk mengisi nilai package name, version, description, dsb. Semua itu merupakan informasi dasar tentang aplikasi yang kita buat.
Nilai yang berada di dalam tanda kurung merupakan nilai default. Jika nilai default tersebut sudah cocok dengan yang diharapkan, kita dapat menggunakan nilainya dengan langsung menekan tombol enter.
Setelah mengisi seluruh pertanyaan yang diberikan, kita akan diminta untuk melihat dan memverifikasi informasi yang akan disimpan.
Jika nilai yang ditampilkan sudah sesuai, tekan tombol enter. Nilai tersebut akan tersimpan dalam berkas package.json. Jika, berkas package.json dibuka, hasilnya terlihat seperti gambar di bawah ini.
Berkas tersebut digunakan untuk menyimpan informasi aplikasi yang kita buat. Untuk membuat berkas package.json, sebenarnya kita dapat membuatnya sendiri layaknya membuat berkas baru pada umumnya. Namun, cara tersebut bukan pendekatan yang baik. Dalam membuat berkas package.json, sebaiknya gunakan perintah npm init pada Terminal di dalam project yang kita buat.
Menjalankan Project Node
Pada modul sebelumnya kita telah tahu bagaimana membuat proyek Node.js. Sekarang kita akan mulai menuliskan kode dan menjalankannya melalui terminal.
Pertama, buatlah berkas baru di dalam folder proyek Anda. Caranya, klik kanan pada daftar file yang ada di Visual Studio Code lalu pilih New File. Beri nama berkas sesuai yang Anda masukkan pada package.json (default-nya adalah index.js).
Pada berkas inilah kita bisa mulai menuliskan kode JavaScript. Sebagai permulaan, cetak sejumlah proses pembuatan kopi dari mesin kopi kita. Tambahkan kode berikut ke dalam file index.js:
console.log("Menyalakan mesin kopi"); console.log("Menggiling biji kopi"); console.log("Memanaskan air"); console.log("Mencampurkan air dan kopi"); console.log("Menuangkan kopi ke dalam gelas"); console.log("Menuangkan susu ke dalam gelas"); console.log("Kopi Anda sudah siap!");
Untuk menjalankan file JavaScript di atas juga cukup mudah, cukup jalankan perintah berikut pada terminal:
node index.js
Node.js akan mengeksekusi setiap baris kode yang kita tulis lalu menampilkannya ke konsol terminal.
Run Scripts
Pada berkas package.json terdapat beberapa object yang penting untuk kita perhatikan, salah satunya adalah object scripts. Secara default object tersebut akan terbentuk ketika package.json dibuat menggunakan perintah init. Nilai default dari scripts adalah seperti ini:
"scripts": { "test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1" },
Object scripts merupakan objek yang mengandung kumpulan script di dalamnya. Script tersebut dapat dijalankan kapan saja pada proyek kita. Untuk menjalankan script, gunakan perintah npm run <script-name> yang dapat Anda tulis seperti di bawah ini:
npm run test
Dengan menjalankan script test, artinya kita mengeksekusi kode yang berada di dalam nilai test, yaitu:
"echo \"Error: no test specified\" && exit 1"
Sehingga, pada terminal akan menghasilkan output seperti berikut:
Pada object scripts biasanya kita menetapkan script yang sering digunakan secara berkala, seperti menjalankan aplikasi (selama proses development), compiling source code ke tahap produksi, atau melakukan testing.
Untuk menetapkan nilai baru pada object scripts, kita tuliskan nama script sebagai properti. Kemudian tuliskan perintah yang akan dieksekusi sebagai nilai dari properti tersebut. Mari kita buat script baru untuk menjalankan kode dari berkas index.js.
Pada object scripts, tuliskan nilai baru dengan properti bernama start, kemudian tambahkan perintah untuk mengeksekusi berkas sebagai nilainya:
"scripts": { "test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1", "start": "node index.js" },
Kini kita bisa menjalankan program dengan perintah npm run start seperti di bawah ini
Sebelumnya : Reusable Function | Selanjutnya : Modul |
0 Komentar